Tertawa

Jatuh itu sakit. Apalagi jika terjun bebas dari ketinggian. Luar biasa pedih! Tapi, diam-diam seringkali muncul kenikmatan yang tanpa kita sadari justru membuat kita enggan berdiri lagi.

Itulah hal yang cocok menggambarkan keadaanku bulan ini. Hidup seperti bukan diriku, ke egoisan, ke tamakan, iri, dengki, dendam, emosi, semua di balut dalam satu cerita bernama penyakit hati. Memang, tidak ada manusia yang bisa keluar dari belenggu penyakit tersebut, jika adapun hanya sedikit yang bisa benar-benar bersih darinya.
Mungkin ini yang dinamakan down, stress berkepanjangan tanpa di ketahui penyebabnya.

Hampir saja aku terpuruk kejurang hati yang paling dalam, yang mungkin aku tidak dapat lagi naik ke atas dengan kekuatan sendiri. Sampai pada suatu saat aku tersadar akan sebuah kalimat “kita tidak hidup sendiri” itu benar.
Merenung, berdoa, dan memohon ampun adalah yang ku lakukan. Aku terpikir oleh seorang teman yang berkata “semakin kuat amal ibadah seseorang, semakin kuat pula godaan yang datang padanya”. Sebuah kata-kata yang masuk akal, walau terkesan janggal dengan logika agama.