Arigoethe's Story

Perpindahan berarti peningkatan

Posted in Day Events, Penambah wawasan by arigoethe on November 15. 2011

Salam hangat,

Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini. Tentu saja rasa rindu menulis tidak bisa terbantahkan.
Tapi tidak menulis bukan berarti saya melupakan dunia blog ini, saya terus berupaya melakukan perbaikan.
Walaupun tidak melalui tulisan, saya melakukannya melalui sisi teknis.
Sekarang saya telah memiliki perusahaan IT sendiri, lebih tepatnya konsultan IT yang beralamat di http://www.entekhagroup.com
Silahkan menghubungi saya disana, dan jika anda memiliki masalah dengan dunia IT, silahkan juga memakai jasa dari perusahaan saya, tentunya jika anda langsung menghubungi saya maka anda akan mendapat harga khusus dari saya, pasti 🙂

Tujuan tulisan saya ini adalah ingin memberitahukan kepada anda, bahwa ini adalah terakhir kalinya saya update postingan di blog ini, karena untuk kedepannya saya akan menulis di website saya sendiri yang beralamat di http://www.arimurdani.entekhagroup.com
Tidak ada yang berubah dari saya, tulisan saya akan tetap segar, dengan gaya bahasa saya sendiri, dan dengan pemikiran saya sendiri. Perpindahan ini saya anggap sebagai peningkatan kualitas saya di kehidupan dunia maya ini. Artinya saya berhasil meningkatkan kualitas dari menggunakan blog yang gratis, sekarang menggunakan situs pribadi saya sendiri. Saya senang dengan keadaan ini, dan saya harap anda juga senang dengan perubahan yang saya lakukan.

Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini. Teruslah budayakan membaca, baik dari tulisan saya ataupun tulisan lainnya.
Manusia yang baik adalah manusia yang memiliki peningkatan setiap detiknya.

Salam hangat,
Keep FUNtastic Amazing !! 🙂

Kode Swift Bank Indonesia

Posted in Penambah wawasan by arigoethe on June 6. 2011

Kode SWIFT bank adalah kode yang digunakan untuk komunikasi antar bank. SWIFT itu network yang terdiri dari bank-bank internasional dan masing-masing bank memiliki SWIFT code yang unik. SWIFT code digunakan pada saat kita hendak melakukan wire transfer ke bank lain di luar negeri.

Swift Code bank di Indonesia :

  • ABN AMRO Bank: ABNAIDJA
  • Hagabank: HAGAIDJA
  • Bank Artha Graha: ARTGIDJA
  • Bank Bumiputera Indonesia: BUMIIDJA
  • Bank Bumi Arta Indonesia: BBAIIDJA
  • Bank Buana Indonesia: BBIJIDJA
  • Bank Danamon: BDINIDJA
  • Bank Mandiri (not Bank Syariah Mandiri): BEIIIDJA
  • Bangkok Bank: BKKBIDJA
  • Bank Niaga: BNIAIDJA
  • Bank Negara Indonesia (BNI): BNINIDJA
  • Bank BNP Paribas Indonesia: BNPAIDJA
  • Bank Resona Perdania: BPIAIDJA
  • Bank Rakyat Indonesia (BRI): BRINIDJA
  • Bank Bukopin: BBUKIDJA
  • Bank Central Asia (BCA): CENAIDJA
  • Deutsche Bank AG: DEUTIDJA
  • Bank Mizuho Indonesia: MHCCIDJA
  • Hongkong and Shanghai Banking (HSBC): HSBCIDJA
  • Bank Internasional Indonesia (BII): IBBKIDJA
  • Bank Indonesia: INDOIDJA
  • Lippobank: LIPBIDJA
  • Bank NISP: NISPIDJA
  • Pan Indonesia Bank: PINBIDJA
  • Bank Rabobank International Indonesia: RABOIDJA
  • Bank UFJ Indonesia (formerly Bank Sanwa Indonesia): SAINIDJA
  • Bank Swadesi: SWBAIDJA
  • Bank Tabungan Negara (BTN): BTANIDJA
  • Bank UOB Indonesia: UOBBIDJA
  • Bank Permata: BBBAIDJA
  • Bank Maybank Indocorp: MBBEIDJA
  • Bank Chinatrust Indonesia: CTCBIDJA
  • Woori Bank Indonesia: HVBKIDJA
  • Bank Sumitomo Mitsui Indonesia: SUNIIDJA
  • Bank Finconesia: FINBIDJA
  • Bank OCBC Indonesia: OCBCIDJA
  • Bank Kesawan: AWANIDJA
  • Bank Commonwealth: BICNIDJA
  • Bank Ekonomi Raharja: EKONIDJA
  • Bank DBS Indonesia: DBSBIDJA
  • Bank CIC International (formerly Bank Century Intervest Corp): CICTIDJA
  • Bank Ekspor Indonesia: BEXIIDJA
  • Bank Mega: MEGAIDJA
  • Bank of China, Jakarta Branch: BKCHIDJA
  • Bank Syariah Mandiri (not Bank Mandiri): BSMDIDJA

17 PERBEDAAN ORANG “BODOH” DAN PINTAR

Posted in Day Events, Penambah wawasan by arigoethe on May 24. 2011

1. Terlalu Banyak Ide
Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya

2. Miskin Keberanian untuk memulai
Orang “bodoh”biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh”sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar”telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis
Sebagian besar orang “pintar”sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai Break Event Point. Orang “bodoh”tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses
Orang”Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil. Maka banyak orang “bodoh” lebih sabar, tekun, atau ulet.

5. Tidak Berani Mimpi Besar
Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh”tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi
Orang “Pintar”menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai
Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri
Orang “Pintar”berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan
Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.

10. Tidak Fokus
Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh”tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen
Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang”bodoh”?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas
Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka
tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas
Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh”mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Prioritas
Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh”? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas.

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas
Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,

16. Mencampur adukan Keuangan
Seorang “pintar” berperilaku bodoh dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah
Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

Lelaki Sejati

Posted in Day Events, Penambah wawasan by arigoethe on April 9. 2011

Lelah juga melihat berita akhir-akhir ini. Dari cerita pemerkosaan, korupsi, inflasi, perperangan, politik, kawin (tak) sengaja sejenis, perdebatan gedung parlemen, wabah mahluk berbulu (baca: ulat bulu), Lipsync ala India, sampai yang terakhir kasus ketahuannya anggota dewan sedang nonton film porno disaat sidang paripurna. Hahahaha.. untuk yang terakhir sungguh malang nasibnya, seperti tidak punya waktu lain, dan lokasi lain untuk menyalurkan hasrat. Dalih-dalih karena bosan dengan rapat yang diadakan hari Jumat, karena terdesak akan melakukan shalat Jumat. Hmm.. Saya sedikit tergelitik dengan alasannya, kenapa harus bawa-bawa ibadah segala untuk sebuah kesalahan yang dilakukan, bukannya ibadah itu memang kewajibannya sebagai mahluk beragama, lagian kenapa lebih milih nonton film porno sebagai penghilang bosan??! Hahaha…. Teringat beberapa hari lalu ketika melihat siaran salah satu Televisi yang mewawancarai ketua dewan dan diajak jalan-jalan keruang kerjanya, disana saya melihat fasilitas lengkap, seperti Televisi Plasma, DVD player, dan lainnya yang malas saya sebutkan. Jika dikaitkan dengan kasus yang tadi, jangan-jangan diruangannya dia juga sering nonton yang begituan ya.. Hahaha….
Sudahlah, malas bahas kelanjutannya, biar dia yang bertanggung jawab terhadap Tuhan, agama, rakyat, dan nafsunya, jika dia masih lelaki sejati.. Hehe..

Bicara tentang lelaki sejati, sekarang saya ingin berbagi tentang aturan-aturan lelaki sejati. Ini sih menurut saya dan pantauan dari pihak lain juga. Jika para pembaca ingin menambahinya silahkan ditulis di “Komentar”, yang tulisannya manusiawi dan diterima akal akan saya tambahkan dipostingan ini.

Aturan-aturan lelaki sejati : (more…)

Lima Langkah Keluar dari Jeratan Utang

Posted in Day Events, Penambah wawasan by arigoethe on April 7. 2011

Mengabaikan utang ternyata bisa berakibat fatal. Apalagi jika berutang dengan kartu kredit. Salah-salah, Anda bisa dikejar oleh penagih utang alias debt collector yang disewa bank.

Untuk keluar dari jeratan utang, pertama-tama Anda harus mengidentifikasi jenis utang yang dimiliki. Menurut General Manager Wealth Management Standard Chartered Bank Indonesia Lanny Hendra, ada dua jenis utang, yaitu utang konsumtif dan utang produktif.

Utang produktif adalah utang untuk membiayai kegiatan yang bisa menghasilkan uang guna melunasi utang itu sendiri. Contohnya, utang untuk modal usaha, menyewa ruko, dan membeli komputer untuk bekerja. Utang produktif bisa dibilang “utang yang baik”, sepanjang penghasilan Anda sepadan dengan bunga dan cicilan yang harus dibayar.

Sementara itu, utang konsumtif adalah utang untuk membeli barang yang tak bernilai produktif. Lenny menegaskan, utang jenis ini -termasuk kartu kredit- harus dikelola dengan bijaksana karena bunga yang dikenakan sangat besar.

Pengguna kartu kredit sendiri dapat dikelompokkan jadi dua. Pertama, mereka yang memakai kartu kredit karena tak punya uang tunai di rekening bank untuk membayar dan membeli apa yang mereka inginkan. Mereka ini pada akhirnya sering terlilit utang — karena membelanjakan lebih banyak dari kemampuan. Kebiasaan ini harus diubah agar kesehatan finansial meningkat.

Yang kedua, mereka yang memakai kartu kredit sebagai alat mempermudah pembayaran. Mereka hanya membeli barang yang memang sanggup dibeli dan membayar tagihan secara penuh setiap bulan. Mereka juga kerap hanya menggunakan kartu kredit demi memanfaatkan promosi dari penyedia kartu kredit.

Anda termasuk kelompok yang mana? Berbahagialah jika Anda masuk kelompok kedua karena kelompok ini sangat jarang ditemui. Jika Anda masuk kelompok pertama, inilah lima langkah dari USNews untuk bebas dari jeratan hutang. Sederhana, tapi membutuhkan perjuangan untuk menjalaninya.

1.Sadari pengeluaran
Menggesek kartu kredit memang terasa mudah dan tak perlu usaha sama sekali. Beberapa orang mengakui, saat membayar belanjaan dengan kartu kredit, mereka tak merasa menghamburkan uang seperti ketika membayar dengan uang tunai.

Catatlah setiap pengeluaran dan lakukan analisis: Apa yang jadi pengeluaran terbesar? Makan di restoran? Belanja baju? Kurangi belanja yang tidak perlu.

2. Komitmen untuk berubah
Berbelanja kadang tak banyak menggunakan logika dan alasan. Apalagi bagi orang impulsif yang sulit menahan diri ketika melihat barang yang menarik. Dari itu, Anda harus punya komitmen yang tinggi, serta fokus pada kerusakan yang telah ditimbulkan akibat belanja tanpa perhitungan. (more…)