Arigoethe's Story

Tak ada besar tanpa kecil I

Posted in Day Events by arigoethe on August 20. 2011

Acap kali kita melupakan hal-hal kecil sehingga mimpi-mimpi besar urung terwujud. saya tahu betul prinsip dasar itu. Mendapat kesempatan besar untuk mewujudkan mimpi yang sudah lama ingin keluar dari kepala. Kesempatan bagus dan atmosfer yang menyenangkan tak otomatis membuat saya dekat dengan mimpi menjadi pengusaha besar. Sadar, tanpa kemampuan beradaptasi pada hal-hal kecil, bisa-bisa hanya menjadi kunang-kunang yg hanya terang diwaktu malam, itupun hanya kedap-kedip.

Sungguh sangat berbeda hidup di Tanjung Enim dengan hari-hari di kota Medan. Dihari pertama saya harus melakukan penyesuaian yang tak terbayang sebelumnya dan itu bukan hal yang mudah bagi saya.
Terkenang gimana susahnya bangun tengah malam untuk shalat, trus untuk subuh berjamaah. Dibeberapa hari pertama ini jadi masalah, walaupun akhirnya menemukan solusi yg baik, tidak tidur lagi sehabis tahajud.
Pengorbanan, memang itu yang harus terjadi. untuk melompat 1000 langkah kedepan, tidak ada salahnya mundur 100 langkah kebelakang. Sederet kendala yang langsung hampir saja merubah pola hidup saya menjadi berantakan.

Begitulah… berusaha keras menyesuaikan diri dengan kehidupan baru di tanah rantau. dengan cepat menerima pola makanan disana, pola kehidupan disana, serta pola keserasian dg lingkungan disana. Menyerah dengan keadaan bukan solusi. memang hati tekadang tidak terlalu kuat untuk menerima keadaan yang berbeda, tapi bukankah itu artinya kita masih manusiawi.

Ada pemicu tersendiri didalam diri saya yang mengharuskan saya tidak menyerah dengan kondisi yang tidak bersahaabat. Sering saya dengar orang berkata “hidup itu udah susah, jadi jangan menyusahkan lagi.”
Ya saya setuju dengan kalimat itu, tp jika kita ingin terus susah. Sebenarnya manusia diciptakan ke dunia ini dengan kesempatan yang sama, yang membedakan kita adalah pilihan-pilihan yang kita pilih.

Sama halnya juga yang terjadi dengan saya. lebih memilih menjadi pengusaha dan menanggalkan segala atribut kepegawaian. Pilihan ini saya ambil bukan karena saya tidak sukses jadi pegawai, dan juga bukan karena saya bekerja di perusahaan yang kecil dengan gaji kecil. menajadi pegawai adalah anugerah terindah yang pernah saya alami. Darinyalah yang mengajarkan saya untuk berhenti jadi pegawai. Pegawai menagajarkan saya melihat pandangan ke depan akibat dari sebuah masalah, dan mencari solusinya sekarang. Prinsip saya terhadap masalah adalah tidak terfokus pada masalah yang terjadi, tapi fokus terhadap penyelesaiannya.

Dengan begitu saya tidak akan pernah menyerah dan pasrah dengan keadaan. Tatap memandang ke depan, jangan sekali-kali menengok ke belakang. Betul, tapi sempatkanlah beberapa jenak untuk melihat sekeliling, inilah yang saya dapat diawal saya kesana.

Sekian dulu untuk jilid pertama ini, saya lanjutkan di jilid kedua dilain waktu.

Salam FUNtastic Amazing !

2 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. Tanzil Setiawan said, on August 20. 2011 at 7.34 pm

    jaga kesehatan,minum air putih yang banyak,cukup istirahat,karena tanpa kesehatan semua nya hampir tidak mungkin…SEMANGAT

  2. Ari Murdani (@AriMurdani) said, on August 29. 2011 at 8.31 am

    Sip.. makasih bro… 🙂


Leave a comment