Arigoethe's Story

Kenapa BVLGARI? Bukan BULGARI?

Posted in Penambah wawasan by arigoethe on July 8. 2010


Gak tahu juga kenapa ditulis seperti ini:

Bukannya seperti ini :

Tetapi ada sejarah dari Tipografi yang patut disimak.
Pada awalnya alfabet Latin terdiri dari 21 huruf yang terdiri dari:

A B C D E F Z H I K L M N O P Q R S T V X

Hal ini dapat dirunut dari catatan sejarah di Roma yang berupa pahatan-pahatan pada pilar yang berasal dari abad ke 7 SM. Dan abjad ini ditulis dari Kanan-ke-Kiri. Perhatikan urutan abjadnya.

Kemudian pada tahun 250 SM huruf Z diletakkan di belakang karena bahasa Latin pada masa itu tidak ada yang membutuhkan bunyi dari huruf ini. Sementara huruf G muncul dengan menambahkan garis tengah pada ujung huruf C dan diposisikan menggantikan huruf Z. Setelah abad 1 SM ketika bangsa Yunani berbaur dengan Roma, bahasa bangsa Roma pun terpengaruh oleh bahasa Yunani sehingga di dalam penggunakan alfabet Latin ditambahkan huruf Y dan Z yang tiletakkan diakhir urutannya. Sehingga pada permulaan era Kristen, huruf Latin bertambah menjadi 23, yaitu:

A B C D E F G H I K L M N O P Q R S T V X Y Z

Tiga huruf telah permanen ditambahkan selama abad pertengahan. Pengucapan semivokal I dan V sebelum huruf vokal seperti j dan w dibaca [dJ] dan [v] – dan perubahan ini berpengaruh pada penulisannya.
Pada tenggang waktu yang lama penulisan I dan V sering dituliskan menjadi J dan U, yang kadang-kadang fungsinya bisa berupa kosonan atau vokal. Tetapi akhirnya praktik ini disempurnakan dengan menetapkan
huruf U dan I sebagai huruf vokal dan V dan J sebagai konsonan. Sebelum ditetapkannya penggunaan huruf tersebut oleh orang Spanyol dan Perancis huruf v ini dibaca dengan bacaan [u] atau dibaca [yu] oleh lidah kita :). Kemudian huruf W ditemukan
oleh Norman yang kemudian dibaca (double yu) untuk membedakan dengan huruf v (yu). Sehingga pada akhir abad 15 M, abjad telah ditetapkan sebanyak 26 huruf.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Disadur dari Sunardi

Leave a comment